Dulu ada 3 orang sahabat yang sekolah disuatu sekolah yang sama. Dimana masa SMA adalah masa yang paling indah. Mereka adalah Hansen, Sarah, dan Seno. Hansen adalah orang yang pendiam sehingga tidak banyak yang mengenalnya disekolah, dia tidak biasa bergaul dengan orang banyak. Namun dia beruntung mempunyai dua orang sahabat yang bisa diajaknya untuk berbagi.
Ketika itu Hansen dan Sarah mengikuti sebuah ekstrakurikuler yang sama disekolahnya, setiap harinya setelah pulang sekolah mereka menyusun program tentang ekstrakurikuler tersebut. namun kurangnya anggota memberikan kendala pada kegiatan ekskul tersebut saat itu, hingga akhirnya pada suatu hari Sarah membawa sahabat dekatnya yang bernama Milly. Milly adalah anak yang baik dan juga ramah kepada orang lain. Hansen yang pendiam tidak berani untuk berkenalan dengan Milly, butuh waktu yang lama bagi Hansen untuk mengenal Milly.
Beberapa minggu setelah itu Hansen dan teman-teman ekskulnya diberi tugas oleh salah satu guru disekolahnya untuk menyebarkan brosur sebuah perlombaan yang diadakan oleh sekolah. Saat itu Milly meminta ijin kepada Hansen untuk meminjam sepeda motornya, dan Hansen meminjamkannya. Tetapi Hansen lupa bahwa bensin sepeda motornya belum diisi. Kerena merasa tidak enak kepada Hansen, akhirnya Milly mengisi bensin sepeda motor Hansen. Sesampainya disekolah Hansen yang tidak enak hati kepada Milly ingin mengganti uang untuk membeli bahan bakar itu namun Milly menolaknya dan beranjak pulang. Hansen hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Milly. Sejak saat itu lah keduanya mulai menjadi dekat.
Malamnya Milly menghubungi Hansen lewat pesan singkat di handphone-nya, smbil tertawa dia mengeluhkan tentang kejadian tadi siang. Hansen hanya membalasnya dengan tawa lagi. Kini hari-hari Hansen seakan berbeda jauh dari sebelumnya, dia merasa nyaman saat dia bersama Milly. Dan sekarang Hansen tidak dapat memungkiri lagi bahwa dia menyukai Milly. tetapi Hansen hanya memendamnya dalam hati. Ini wajar, Milly punya segalanya, sedangkan Hansen bukan siapa-siapa. Membuat Hansen malu untuk berkata jujur. namun merahasiakan ini terus menerus rasanya seperti memendam sakit dalam hati.
Hansen mencoba untuk menjauhkan fikirannya dari Milly. Dia tidak ingin persahabatannya dengan Milly menjadi kacau hanya karena perasaannya kepada Milly. Milly adalah anak yang baik, wajar jika saat itu banyak dari teman-teman Hansen yang menyukai Milly. Hal ini membuat Hansen merasa semakin tidak yakin kepada dirinya.
Suatu ketika ada salah seorang teman sekelas Hansen yang mengetahui tentang perasaan Hansen terhadap Milly. Dia bernama Nino. Dia menanyakan semua tentang perasaan Hansen terhadap Milly, dan Hansen pun menjawabnya dengan apa adanya. Dan saat itu pula Nino berjanji kepada Hansen untuk membantu Hansen agar ia bisa menjadi lebih dekat lagi dengan Milly.
Pada awalnya Nino memang membantu Hansen untuk bisa dekat dengan Milly, namun hari demi hari mungkin karena Nino lebih sering bertemu dan lebih dekat dengan Milly mungkin pada saat itu juga tumbuh rasa suka Nino kepada Milly. waktu berlalu begitu cepat, kini Nino tidak lagi memedulikan Hansen. yang ada didalam pikirannya adalah bagaimana cara agar Nino bisa lebih dekat lagi dengan Milly.
Pada saat itu ada salah satu dari teman Nino yang Menyukai Hansen. Dia bernama Vindy. vindy menceritakan perasaannya terhadap Hansen kepada Nino. Nino yang saat itu ingin menjauhkan perasaan Hansen terhadap Milly tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. dihadapan Vindy Nino bercerita bahwa Hansen sedang menyukai seseorang. Dia bercerita bahwa seseorang yang disukai Hansen adalah Vindy. Nino memberikan harapan yang lebih kepada Vindy, padahal dalam diri Hansen sama sekali tidak menyukai vindy.
ketika itu pada jam pulang sekolah Seno sahabat Hansen tidak sengaja mendengar pembicaraan Nino dan Vindy. Seno mengetahui bahwa Nino sedang menyukai milly, dan Nino juga sedang memanfaatkan vindy. Seno pun menceritakannya kepada Hansen. saat itu Hansen seakan tidak percaya, Nino pernah berjanji kepada Hansen agar membuat Hansen lebih dekat dengan Milly, namun semua itu hanya palsu. Saat itu Hansen merasa Marah kepada Nino yang telah mempermainkannya, namun Hansen hanya memendamnya dalam hati. Hansen pura-pura tidak mengetahui apa yang Nino lakukan terhadapnya.
Malam harinya Hansen terus memikirkan hal itu. Dia seakan masih tidak percaya dengan apa yang diperlakukan Nino kepadanya. Dia merasa sangat kecewa terhadap Nino. sampai larut malam jarum jam tepat menunjukkan pukul 2.00 pagi Hansen masih memikirkan hal ini. dia merasa tidak ada jalan lagi baginya untuk mengungkapkan perasaan nya kepada Milly. wajar karena pada saat itu bukan hanya Nino yang menyukai Milly tapi sebagian dari teman Hansen juga banyak yang menyukai Milly. Hansen semakin terpuruk, memikirkan hal ini membuatnya tidak bisa tidur semalaman. akhirnya Hansen memutuskan untuk melupakan Milly. Dia tidak ingin memperpanjang masalah ini lagi.
Pagi harinya Hansen terkena demam, badannya panas dan menggigil. Ibunya menyarankan agar Hansen tidak berangkat sekolah, namun Hansen menolak. Ia tetap memaksakan dirinya untuk pergi kesekolah. Dia ingin melihat Milly untuk yang terakhir kalinya sebelum dia mencoba untuk melupakannya. Karena bagi Hansen tidak ada harapan lain, seandainya Milly juga menyukai Hansen dan akan menunggunya namun itru hanya angan belaka.
Hansen terlihat pucat disekolah. Matanya terlihat merah dan jalannya pun sempoyongan. Saat di koridor sekolah Hansen bertemu dengan Nino dan pada saat itu juga Nino menyapa Hansen, Namun Hansen diam saja. Dia tidak peduli lagi kepada Nino. Dikelaspun Hansen terlihat berbeda dari biasanya.
ketika itu pada saat jam istirahat sekolah. Sarah menghampiri Hansen yang sedang duduk sambil membaca buku di mejanya. Dia ingin bercerita sesuatu kepada Hansen tentang Milly. Dia bercerita bahwa diam-diam selama ini Milly sedang menyukai seseorang. Mendengar hal itu Hansen merasa semakin terpuruk. Sekarang harapan Hansen benar-benar semakin kecil bahkan tidak ada sama sekali. Namun bukan seperti itu yang Sarah maksud, ''Tahu ngga orang yang disukai Milly itu adalah orang yang sama yang ada didepan aku sekarang". itulah kata-kata yang diungkapkan Sarah kala itu. Awalnya Hansen tidak percaya, Hansen benar-benar tidak percaya bahwa Milly menyukainya juga. mendengar hal itu cukup untuk membuat Hansen tersenyum kembali. Hansen pun juga menceritakan apa yang dirasakannya selama ini kepada Sarah, ya dia bercerita bahwa dia pun menyukai Milly. Sarah tersenyum melihat Hansen, sebenarnya sarah sudah lama menduga bahwa Hansen menyukai Milly namun rasa suka itu tertutup oleh sifat Hansen yang pendiam. Karena merasa Hansen adalah sahabatnya, Sarah mengajak Seno untuk membantu Hansen.
Hansen kini mempunyai semangat lagi untuk menjalani hari-harinya. Hal yang diungkapkan sarah kemarin membuatnya semangat. kini Dia yakin bahwa Harapan itu pasti ada.
Hansen: “boleh ngomong sesuatu ga?”
Mishell: “Mmm.. sesuatu apa ?”
Hansen: “sebenernya udah lama aku mau ngungkapin ini cuma aku ga berani.. hmm salah ga sih kalo aku suka sama kamu?”
Mishell: (tersenyum sambil tertawa sedikit) “hem haha ya ngga salah sih.. habis gmn ya?.. aku juga suka sama kamu”
Hansen: “kamu mau jadi pacar aku ??”
Mishell: (sambil tersenyum lagi) “ya, aku mau..”
-----------------------------------------------------------------------------------
I want to be good enough to make you feel confident
But I'm worried that you'll find someone else whom you love too
So I just wish you
Just don't confess your love to anyone else
can you wait for me?
the day I'll be good enough
please give me some time
it probably wouldn't take too long
Please wait for me
And I must make it happen
There'll probably be someday
Just don't your heart to anyone else
please wait for me any way
please wait for me
would you please wait for me?
..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar