ehem..
Suatu hari ada seorang pengemis mendatangi rumah saudagar kaya. Dia tampak lusuh dan terlihat kelaparan. Karena tidak tega melihatnya si saudagar kaya membawanya masuk dan memberinya makan. Setelah selesai makan saudagar kaya itu menanyakan tempat tinggal si pengemis itu, lantas dia menjawab “wahai tuan jangankan tempat tinggal, untuk makan sehari sekali saja saya tidak mampu.”
Dengan merasa iba saudagar kaya itu mengajak si pengemis ke suatu tempat yang sangat luas, dan diberikannya sebuah tongkat. “wahai pak tua saya hendak memberikan sebidang tanah kepada anda, berjalanlah seluas-luasnya dan berilah garis dengan tongkat ini. Maka tanah yang kau garisi itu akan menjadi milkmu, dengan syarat kembalilah lagi kepadaku sebelum matahari tenggelam.” Dengan merasa senang pengemis itupun berlari sejauh mungkin sambil menggarisi tanah tersebut.
Tanpa terasa dia sudah berjalan sangat jauh, saudagar kaya yang semula disampingnya kini terlihat kecil dari tempat ia berjalan menggarisi tanah itu. Namun dia tak menghiraukannya, dia terus berjalan sambil terus membentangkan garis.
Dengan tidak terasa saudagar kaya itu sudah tidak terlihat lagi dan mataharipun sudah hampir tenggelam. Dengan terburu-buru dia hendak kembali ketempat saudagar kaya itu, namun malang nasibnya, hanya berjarak dua meter dari saudagar kaya itu matahari sudah lebih dulu tenggelam.
“wahai pak tua sebelumnya aku hendak memberikan sebidang tanah kepadamu. Namun kau terlalu serakah sehingga kau lalai dengan persyaratanku.”
Pengemis itupun menyesal dan mulai tersadar dari keserakahannya. Dengan kondisi yang sangat lelah, tak berapa lama pengemis itu menghembuskan nafas terakhirnya ditempat itu.
Saudagar kaya itu tidak menyangka bahwa pengemis itu akan mati ditempat itu. Setelah itu saudagar kaya meminta pengawalnya untuk menguburkan pengemis itu. “wahai pengawal tolong kuburkan orang ini disisa tanah dua meter itu.” Setidaknya inilah yang bisa kuberikan kepadanya, ujar saudagar kaya.
Pada tulisan kali ini gw tersadar bahwa apa yg kita cari di dunia ini, seberapa jauh kita melangkah, sebenarnya tujuan akhir kita adalah tanah berukuran dua kali satu meter bukan?? Dan ketika kita mati kita tidak membawa apa-apa, melainkan baik buruk hidup kita didunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar